Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIHal-hal Penting dalam Menjalankan Puasa Ramadhan
Syaikh Abdullah bin Jarillah menyebutkan beberapa hal yg seyogyanya diperhatikan oleh orang yg berpuasa.
- Mengenal hukum-hukum puasa. Banyak kaum Muslimin yg memasuki bulan puasa ini tanpa bekal ilmu tentang puasa sama sekali. Celakanya, mereka juga tdk begitu merasa perlu utk belajar. Padahal Allah ta berfirman: “Bertanyalah kpd para ulama, kalau kamu sekalian tidak mengetahui.” (An-Nahl: 43)
- Menyambut puasa dgn hura-hura, bukan dgn byk berdzikir, beristigfar & mensyukuri nikmat Allah. Klimaksnya, bulan yg penuh berkah ini tidaklah menggiring mereka utk semakin bertakwa; tapi sebaliknya, semakin terbuai seribu satu kemaksiatan.
- Sebagian kaum Muslimin, memasuki bulan Ramadhan dgn gambaran lahir seperti orang-orang yg bertaubat. Mereka shalat, berpuasa & meninggalkan byk kemaksiatan yg 1biasa dilakukan. Namun seusai bulan puasa, mereka kembali menjadi pecinta kemaksiatan. Seolah- olah, mereka hanya mengenal Allah di bulan nan suci ini. Atau mungkin mereka hanya memandang ibadah di bulan ini sbg satu tradisi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yg beribadah hanya utk didengar orang, maka Allah pun akan memberi ganjaran dgn sekedar (ibadah itu) didengar orang. Barangsiapa yg beribadah utk sekedar dilihat orang, demikian juga Allah akan memberinya ganjaran.”
- Sebagian di antara mereka menghindari diri dari berbagai pembatal puasa; seperti makan, minum, berjima’ & lain-lain. Tetapi mereka tdk berusaha menghindari hal-hal yg dpt membatalkan pahala puasa; seperti bebas melihat aurat wanita di jalan-jalan (bahkan terkadang menjadi kebiasaan sehabis shubuh & menjelang berbuka), atau di majalah-majalah, berghibah, mencaci-maki orang & lain sebagainya.
- Suka berdusta. Ada sebagian kaum Muslimin yg menganggap ringan berkata dusta, termasuk di bulan suci Ramadhan, di kala berpuasa. Padahal Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yg tdk juga meninggalkan berkata-kata dusta dan
masih juga melakukannya (di kala berpuasa), maka Allah tdk sedikitpun sudi menerima ibadah puasanya, meski ia meninggalkan makan & minum.” - Satu hal yg aneh, namun benar-benar sering terjadi; seseorang berpuasa, tapi tdk shalat. Atau terkadang ada yg rajin shalat, tapi selalu beralasan tdk kuat berpuasa. Padahal sungguh tdk ada manfaat orang itu berpuasa kalau dia tdk shalat. Karena shalat adl pilar dien/agama Islam.
- Ada juga sebagian kaum elit di kalangam Muslimin yg sengaja bersafar terkadang keluar negeri agar mendapat keringanan utk tdk berpuasa. Padahal Allah Maha Mengetahui apa yg terbetik dalam hati hamba-Nya.
- Ada juga sebagian kaum Muslimin yg beranggapan bahwa bulan Ramadhan ini cocok dijadikan waktu utk beristirahat, tidur-tiduran & bermalas-malasan di siang hari, lalu begadang di malam hari. Bahkan seringkali, begadang malam itu dibumbui dgn hal-hal yg dpt mengundang kemurkaan Allah. Dengan permainan, mengobrol kesana kemari, berghibah, bahkan -kadang terjadi- berjudi, wal ‘iyadzu billah.
- Selain itu, ada juga kaum Muslimin yg menyambut bulan ini dgn dingin & tdk bergairah. Kalau sudah berlalu, ia akan kegirangan. Mereka beribadah & berpuasa, semata-mata mengikuti kebiasaan manusia di sekitarnya. Alangkah miripnya mereka dgn keadaan orang-orang munafik yg memang senang bermalas-malasan dalam ibadah. Allah as berfirman: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (berusaha) menipu Allah, tetapi Allah-lah yg akhirnya menipu mereka. Dan apabila mereka berdiri utk bershalat mereka berdiri dgn malas….” (An-Nisa: 142). Rasulullah juga bersabda, yg artinya: “Sesungguhnya shalat yg paling berat bagi orang-orang munafik adl shalat Isya & Shubuh.” (Hadis Riwayat: Al-Bukhari & Muslim).
- Banyak di antara mereka yg begadang malam utk hal-hal yg tdk bermanfaat, sampai-sampai meninggalkan subuh berjama’ah. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak dibolehkah begadang itu melainkan bagi orang yg shalat (malam), atau musafir.”
- Sebagian kaum Muslimin, ada yg berbuka puasa dgn mengkonsumsi sesuatu yg haram. Terkadang minuman keras, rokok (itu byk terjadi), serta makanan & minuman yg didapat & usaha yg haram. Selain itu, beliau juga menyebutkan beberapa hal lain yg layak diperhatikan. Dan juga masih byk lagi kejanggalan-kejanggalan yg dilakukan sebagian kaum Muslimin dalam melakukan ibadah puasa. Terkadang, bahkan merusak bingkai kerja dari puasa itu sendiri; yaitu menahan diri & makan & minum. Bentuknya? Dengan mengumbar nafsu makan & minum tatkala berbuka puasa. Ibnu Taimiyyah mengungkapkan penafsiran yg bagus tentang hadits nabi : “Sesungguhnya syetan itu mengalir dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah.” Beliau berkata: “Orang yg puasa dilarang makan & minum karena keduanya adl sebab tubuh itu menjadi kuat. Dan makanan & minum itulah yg dpt menghasilkan byk darah, tempat di mina syetan ikut berjalan mengaliri tubuh manusia. Sesungguhnya darah yg di telusupi syetan itu memang berasal & makanan & minuman, bukan & suntikan atau faktor keturunan.”