Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRICara Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Daftar Isi
Assalamualaikum wr. wb.
Beberapa tahun belakangan ini kok penyambutan Ramadhan semakin sepi ya? Maksud saya, kok seperti menghadapi bulan-bulan lain saja, tdk ada kesan mendalamnya.
Tidak seperti waktu saya kecil, setiap mau puasa, keluarga & lingkungan sekitar pasti heboh kalau mau menyambut puasa. Tidak hanya secara fisik tapi secara batin juga.
Atau ini perasaan saya saja, karena semakin bertambah umur saya semakin byk kegiatan & masalah yg mesti saya hadapi sehari-hari?! Sebenarnya yg harus atau yg sebaiknya kita lakukan dalam menyambut bulam Ramadhan itu apa saja ya pak Ustadz?
Satu pertanyaan lagi, benarkah kalau ingin membayar hutang puasa harus dilakukan sebelum nisfu sa’ban? Setelah itu membayar hutang puasa sudah tdk boleh kecuali mengerjakan puasa sunah?
Wassalam
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Menyambut bulan suci Ramadhan memang tdk harus ramai-ramai bikin acara ini & itu. Karena esensi Ramadhan memang bukan keramaian, melainkan kebahagiaan karena ada bulan dimana kita bisa byk melakukan amal kebaikan yg lebih.
Jadi esensi menyambut bulan Ramadhan adl bersiap-siap utk bertempur mendapatkan kesempatan mencari pahala sebesar-besarnya. Dan waktu yg lbh tepat utk beramal sebaik-baiknya memang Ramadhan, lantaran beberapa alasan, antara lain:
Amal-amal digandakan di bulan Ramadhan
Sehingga amal yg sama kita kerjakan di bulan lain akan diganjar dgn lbh besar bila dilakukan di bulan Ramadhan. Dalam salah satu hadits disebutkan:
عَنْ سَلْمَان الفَارِسِيdمَرْفُوعاً : مَنْ تَطَوَّعَ فيِ شَهْرِ رَمَضَان بِخَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الخَيْرِكَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاُه، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ
Dari Salman Al-Farisy radhiyallahu ‘anhu yg diriwayatkan secara marfu’, “Siapa yg mengerjakan amal sunnah meski kecil, sama seperti orang yg mengerjakan amal fardhu. Siapa yg mengerjakan amal fardhu, seperti mengerjakan 70 amal fardhu.”(Hadis Riwayat: Al-Baihaqi)
عَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعاً: أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فيِ رَمَضَان
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yg diriwayatkan secara marfu’, “Sedekah yg paling afdhal adl yg diberikan di bulan Ramadhan.” (HR Tirmizy)
Kesempatan beramal kecil tapi diganjar dgn pahala yg besar jarang-jarang terjadi. Bulan Ramadhan ini ibarat bulan diskon gede-gedean atau cuci gudang. Bagaimana kita tdk bergembira?
Setan dibelenggu di bulan Ramadhan
Sehingga kita punya lahan yg lbh luas utk mengisinya dgn berbagai amal kebajikan. Untuk selama sebulan, syetan akan tdk kebagian lapak.
Tentu kita gembira dgn datangnya Ramadhan, karena musuh kita berkurang jumlahnya & kita bisa puas-puaskan utk beramal shalih, berdakwah, mencari ilmu & mengajarkannya. Kesempatan syetan ‘cuti’ sebulan penuh ini hanya terjadi di bulan Ramadhan, bagaimana kita tdk bergembira?
Ramadhan bulan yg menjauhkan dari neraka
Mungkin ada sebagian orang yg berkomentar bahwa sbg muslim, kita memang pasti masuk surga. Tetapi tetap saja kalau lbh byk dosa harus mampir dulu ke neraka.
Nah, di dalam bulan Ramadhan ini, Allah Subhanahu wa ta’ala menjanjikan amal-amal yg bisa membuat orang akan terhindar dari api neraka. Amal itu adala memberi ifthar kpd orang yg puasa. Mereka yg melakukannya dijanjikan akan selamat dari api neraka.
Ramadhan adl bulan yg punya nilai historis tinggi
Di antaranya bulan Ramadhan adl bulan diturunkannya Al-Quran pertama kali ke muka bumi. Dimana ibadah di malam qadar dinilai lbh baik dari seribu bulan.
Selain itu di bulan Ramadhan juga terjadi byk peristiwa historis yg tdk kalah pentingnya. Buat umat Islam di Indonesia, sejarah kemerdekaan tahun 1945 bertepatan dgn bulan Ramadhan.
Sedangkan di dunia Islam secara keseluruhan, di bulan Ramadhan terjadi byk peristiwa besar, antara lain
- Perang Badar Al-Kubra (17 Ramadhan 2 H – 13 Maret 623 M)
- Pembebasan kota Makkah/Fathu Makkah (21 Ramadhan 8 H – 11 Januari 630 M)
- Bebasnya Mesir & masuknya dakwah Islam di bawah pimpinan Amru bin Al-Ash (1 Ramadhan tahun 2 H – 26 Pebruari 624 M)
- Perang Tabuk (8 Ramadhan 9 H – 18 Desember 630 M)
- Bebasnya Baitul Maqdis & diserahkan kuncinya kpd Khalifah Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu (13 Ramadhan 15 H – 18 Oktober 636M)
- Kemenangan umat Islam atas dinasti Sasanid, penguasa Persia setelah berhasil membunuh Kaisar Yazdajar III & berakhirnya kemaharajan Persia (23 Ramadhan 31 H – 625 M)
- Peristiwa tahkim dimana Ali & Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhuma berdamai (3 Ramadhan 37 H – 11 Pebruari 658 M)
- Bebasnya negeri Sind dari pasukan India di bawah pimpinan Muhammad bin Al-Qashim (6 Ramadhan 63 H – 14 Mei 682 M)
- Awal bebasnya negeri Andalusia di bawah pimpinan Tarif bin Malik Al-Barbari (1 Ramadhan 91 H – 710 M)
- Berdirinya Daulah Abbasiyah, khilafah kedua setelah Daulah Umayah (2 Ramadhan 132 H – 13 April 750 M)
- Bebasnya Byzantium dalam perang Amoria di bawah pimpinan langsung khalifah Al-Mu’tashim billah, setelah mendengar wanita yg ber-istighatsah karena mengalami pelecehan seksual (6 Ramadhan 223 H – 31 Juli 838 M)
- Berdirinya Daulah Abbasiyah II di Spanyol (12 Ramadhan 331 H – 9 Mei 943 M)
- Peletakan Batu Pertama Universitas Al-Azhar Mesir sbg masjid & universitas (14 Ramadhan 359 H – 20 Juli 970 M) 19 Ramadhan 1375 M
Ramadhan bulan surga
Umat Islam benar-benar digiring utk masuk surga di bulan Ramadhan. Sebab mereka diwajibkan berpuasa & utk orang yg puasa sudah disediakan pintu khusus di surga yaitu bab Ar-Rayyan.
Demikian juga puasa itu menganjurkan kita utk bersabar, & ganjaran utk orang yg sabar adl surga.
Semangat Kebersamaan Dalam Taat
Ada semangat kebersamaan & ephoria utk beribadah ritual yg lbh besar dibandingkan di luar Ramadhan.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Penulis: Ahmad Sarwat, Lc