Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Salafi

Salafiyah/Salafy (Arab: سلفي Salafi) adl salah satu aliran dalam agama Islam yg mengajarkan syariat Islam secara murni tanpa adanya tambahan & pengurangan, berdasarkan syariat yg ada pd generasi Muhammad & para sahabat, setelah mereka & orang-orang setelahnya. “Sebaik-baiknya kalian adl generasiku (para Sahabat) kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’in) kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’ut tabi’in).” Hadits riwayat Imam Bukhary dalam Shahihnya.Dalam buku yg berjudul Ghazali And The Poetics Of Imagination, karya Ebrahim Moosa, Salafy adl sebuah gerakan paham politik Islamisme yg mengambil leluhur (salaf) dari patristik masa awal Islam sbg paham dasar.

Kata “Salaf” adl kependekan dari “Salaf al-Ṣāliḥ” (Arab: السلف الصالح), yg berarti “terdahulu“. Dalam terminologi Islam, secara umum digunakan utk menunjuk kpd 3 generasi terbaik umat muslim: Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut tabi’in. Ketiga generasi ini dianggap sbg contoh bagaimana Islam dipraktikkan.

Awal penggunaan istilah Salafy yg muncul di dalam kitab Al-Ansab karangan Abu Sa’d Abd al-Kareem al-Sama’ni, yg meninggal pd tahun 562 dari kalender Islam. Di bawah utk masuk dalam pemikiran al-Salafi ujarnya, “Ini merupakan pemikiran ke salaf, atau pendahulu, & mereka mengadopsi pengajaran pemikiran berdasarkan apa yg saya telah mendengar.

Salafy melihat 3 generasi pertama dari umat Islam, yaitu Muhammad & sahabat-sahabatnya, & 2 generasi berikut setelah mereka, Tabi’in & Taba ‘at-Tabi’in, sbg contoh bagaimana Islam harus dilakukan. Prinsip ini berasal dari aliran Sunni, hadits (tradisi) diberikan kpd Nabi Muhammad:

Orang-orang dari generasi yg terbaik, maka orang-orang yg mengikuti mereka, kemudian mereka yg mengikuti kedua (yakni 3 generasi pertama dari umat Islam). Salafy umumnya menisbatkan kpd Mahdzab Imam Ahmad Bin Hambali & kemudian rujukan pemikiran Ibnu Taimiyah. maka Salafy masih dikategorikan Ahlusunnah Wal Jama’ah .”

Pokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adl bahwa Islam telah sempurna & selesai pd waktu masa Muhammad & sahabat-sahabatnya, oleh karena itu tdk dikehendaki inovasi yg telah ditambahkan pd abad nanti karena material & pengaruh budaya. Paham ideologi Salafi berusaha utk menghidupkan kembali praktik Islam yg lbh mirip agama Muhammad selama ini

Salafisme juga telah digambarkan sbg sebuah versi sederhana & penetahuan Islam, di mana penganutnya mengikuti beberapa perintah & praktik.

Salafy sangat berhati-hati dalam agama, apalagi urusan Aqidah & Fiqh. Salafy sangat berpatokan kpd Salafussholeh. Bukan hanya masalah agama saja mereka perhatikan, tetapi masalah berpakaian, salafy sangat suka mengikuti gaya berpakaian seperti zaman salafussholeh seperti memakai Sorban atau gamis bagi laki-laki atau memaki celana mengantung, & juga memakai cadar bagi kebanyakan wanita salafy. Salafy juga terkadang digunakan utk merujuk dgn paham Wahabi meskipun yg kedua lbh dpt dijelaskan sbg sub-sekte, Penganut Salafi biasanya menolak istilah ini karena dianggap bersifat merugikan karena mereka percaya bahwa Muhammad ibn Abd al-Wahhab tdk mendirikan pengajaran agama baru dalam pemikiran atau penggambaran diri.

Namun, pd saat sekarang para pengikut Salafi memperlakukan Muhammad ibn Abd-al-Wahhab hanya sbg seorang pemikir besar dalam agama Islam, sebuah fakta yg dikonfirmasikan oleh mereka menutup ketaatan kpd ajaran doktrinal. Biasanya, penganutnya dari gerakan Salafi menjelaskan dirinya sbg “Muwahidin,” “Al Hadis,” atau “Ahl at-Tauhid.”

Para Ulama yg Tergolong Salaf

  1. Al Bukhary
  2. Muslim,
  3. Abu Daud,
  4. Abu Hatim,
  5. Abu Zur’ah,
  6. At-Tirmidzi,
  7. An-Nasa’i.

Pada zaman modern, kata Salaf memiliki 2 definisi yg kadang-kadang berbeda. Yang pertama, digunakan oleh akademisi & sejarahwan, merujuk pd “aliran pemikiran yg muncul pd paruh kedua abad sembilan belas sbg reaksi atas penyebaran ide-ide dari Eropa,” & “orang-orang yg mencoba memurnikan kembali ajaran yg telah di bawa Rasulullah serta menjauhi berbagai ke bid’ah an, khurafat, syirik dalam agama Islam“.

Penggunaan “yang cukup berbeda” kedua yg lbh disenangi oleh para Salafi kontemporer secara sepihak, mendefinisikan seorang Salafi sbg Muslim yg mengikuti “perintah kitab suci … secara literal, tradisional” & bukannya “penafsiran yg nampak tdk berbatas” dari “salafi” awal. Para Salafi ini melihat ke Ibnu Taimiyah, bukan ke figur abad ke 19 Muhammad Abduh, Jamal al-Din, Rashid Rida.

wikipedia.com