Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIMemusatkan Pikiran untuk Melakukan Pekerjaan Hari Ini dan Tidak Dihantui oleh Pikiran-Pikiran Masa Depan atau Kesedihan Masa Lalu
Termasuk yg dpt mengusir perasaan cemas & gelisah adl memusatkan semua pikiran utk mengerjakan sebuah pekerjaan pd hari ini & memutuskan diri dari pikiran-pikiran yg akan datang serta kesedihan atas waktu-waktu yg lalu. Karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari Al-Hamm & Al-Hazn. Al-Hazn adl perkara-perkara yg telah lalu yg tdk mungkin diulang & didapati kembali, sedangkan Al-Hamm adl sesuatu yg diakibatkan oleh ketakutan pd masa yg akan datang. Maka hendaklah seseorang menjadi manusia hari ini, mengerahkan sekuat tenaga kesungguhannya dalam memperbaiki hari & waktunya saat ini.
Memusatkan pikiran dalam masalah ini juga dpt menyempurnakan sebuah perbuatan, di samping menjadi penawar kesedihannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berdoa atau mengajarkan umatnya utk berdoa, maka dia juga menganjurkan utk minta pertolongan & keutamaan kpd Allah ta’ala atas kesungguhannya dalam mewujudkan apa yg dia mohonkan dalam doa-doanya. Dan juga meninggalkan setiap yg tdk diinginkan dalam doa-doanya karena doa seharusnya sesuai dgn amal perbuatan. Seorang hamba yg bersungguh-sungguh utk mendapatkan apa yg bermanfaat baginya dalam urusan agama & dunia akan memohon kpd Rabb-nya kesuksesan yg diinginkannya. Dan dia minta tolong kepada-Nya atas hal tersebut:
(( اِحْرِصْ عَلَى مَايَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ، وَإِذَا أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ ))
“Berusahalah utk meraih apa yg bermanfaat untukmu, mintalah pertolongan Allah & janganlah engkau lemah. Jika ada sesuatu yg menimpamu, maka jangan engkau katakan: Seandainya saya kerjakan ini niscaya akan jdi begini & begitu, akan tetapi katakanlah bahwa Allah yg telah menetapkannya, apa yg Dia kehendaki Dia perbuat. Karena sesungguhnya (kata-kata) “seandainya” membuka peluang bagi perbuatan syetan.” (Hadis Riwayat: Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam –dalam hadits diatas- menggabungkan antara perintah utk berupaya mendapatkan manfaat dalam setiap keadaan dgn perintah meminta pertolongan kpd Allah serta tdk tunduk terhadap kelemahan, yaitu kemalasan yg merugikan & menyerah terhadap perkara-perkara yg telah berlalu serta menyaksikan ketetapan Allah & ketentuannya.
Beliau juga menjadikan sebuah perkara menjadi 2 bagian: Bagian dimana seorang hamba memungkinkan baginya utk meraihnya atau meraih apa yg mungkinkan baginya, atau menolaknya atau meringankannya, maka dalam hal ini seorang hamba harus memperlihatkan kesungguhannya & minta tolong kpd Rabb-nya.
Bagian lain adl bagian yg tdk mungkin utk itu, maka pd hal tersebut seorang hamba harus tenang, ridha & pasrah. Tidak diragukan lagi bahwa berpedoman dgn kaidah ini merupakan penyebab datangnya kesenangan & hilangnya rasa gundah & resah.
Abdur Rahman bin Nasir As-Sa’di, Terjemahan: Abdullah Haidir, Lc