Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIPengertian dan Hubungan antara Iman Islam dan Ihsan
Suatu ketika malaikat Jibril dalam rupa seorang manusia datang kpd Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam & para shahabat utk mengajarkan tentang pokok-pokok ajaran agama, yaitu Islam, Iman & Ihsan. (Hadis Riwayat: Muslim).
Hadits tersebut kemudian dikenal dgn Hadits Jibril, sebuah hadits yg dipandang oleh para ulama mempunyai posisi yg sangat penting, karena mencakup semua amal baik lahir maupun batin serta menjadi referensi ajaran Islam.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ: مَا الإِيمَانُ قَالَ الإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ، قَالَ: مَا الإِسْلاَمُ قَالَ: الإِسْلاَمُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ، قَالَ: مَا الإِحْسَانُ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ، قَالَ: مَتَى السَّاعَةُ، قَالَ: مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا: إِذَا وَلَدَتْ الأَمَةُ رَبَّهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الإِبِلِ الْبُهْمُ فِي الْبُنْيَانِ، فِي خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللَّهُ ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ الآيَةَ ثُمَّ أَدْبَرَ فَقَالَ رُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَقَالَ هَذَا جِبْرِيلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِينَهُمْ (أخرجه البخارى فى : كتاب الإيمان : 37 . باب سؤال جبريل النبي ص.م. عن الإيمان والإسلام). مسلم: عن الإيمان: 57. ابو داوود: سنة, 16. ترميذى: الإيمان, 4. ابن ماجه: مقدمة. 9 . احمد بن حنبل: 1,27,51, 19,29.
Musaddad telah menceritakan kpd kami, ia berkata bahwa Isma’il ibn Ibrahim telah menceritakan kpd kami, Abu Hayyan al-Taimiy dari Abi Zur’ah telah menyampaikan kpd kami dari Abu Hurairah r.a berkata: Pada sesuatu hari ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki & bertanya, “apakah iman itu?”. Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “iman adl percaya Allah Subhanahu wa ta’ala, para malaikat-Nya, & pertemuannya dgn Allah, para Rasul-Nya & percaya pd hari berbangkit dari kubur. ‘Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “apakah Islam itu? Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Islam ialah menyembah kpd Allah & tdk menyekutukan-Nya dgn sesuatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yg difardhukan & berpuasa di bulan Ramadhan.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “apakah Ihsan itu?” Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ihsan ialah bahwa engkau menyembah kpd Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalau engkau tdk mampu melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. “Lalu laki-laki itu bertanya lagi: “apakah hari kiamat itu? “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “orang yg ditanya tdk lbh mengetahui daripada yg bertanya, tetapi saya memberitahukan kepadamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, & jika penggembala onta & ternak lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung-gedung megah. Termasuk 5 perkara yg tdk dpt diketahui kecuali oleh Allah, selanjutnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat: “Sesungguhnya Allah hanya pd sisi-Nya sajalah yg mengetahui hari kiamat… (ayat).[1] Kemudian orang itu pergi. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kpd para sahabat: “antarkanlah orang itu. Akan tetapi para sahabat tdk melihat sedikitpun bekas orang itu. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Itu adl Malaikat Jibril a.s. yg datang utk mengajarkan agama kpd manusia.” (Hadis Riwayat: Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Turmudzi, Ibnu Majah & Ahmad bin Hambal).
Islam
Dalam hadits tersebut, Islam dijelaskan dgn penjabaran 5 rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa & haji.
Syahadat merupakan kesaksian bahwa tiada tuhan yg berhak disembah selain Allah & Nabi Muhammad adl utusan Allah. Shalat merupakan bentuk hubungan vertikal secara langsung antara hamba dgn Sang Khalik. Zakat adl wujud kepedulian sosial terhaadap sesama manusia. Puasa merupakan ujian melawan hawa nafsu. Dan haji adl ajang mempererat ukhuwah islamiyah dgn sesama saudara muslim dari seluruh dunia.
Kelima rukun tersebut merupakan amal lahiriah sbg perwujudan dari makna Islam itu sendiri, yaitu kepasrahan diri secara total kpd Allah. Artinya, kepasrahan sbg makna Islam tdk hanya disimpan dalam hati, melainkan diwujudkan lewat perbuatan nyata yaitu kelima rukun Islam tersebut.
Iman
Iman adl keyakinan dalam hati yg diucapkan oleh lisan & diwujudkan dalam amal perbuatan.
Keyakinan tersebut meliputi enam rukun iman, yaitu iman kpd Allah, malaikat, kitab, nabi & rasul, hari akhir, qadla & qadar.
Keenam rukun iman tersebut adl bentuk amal batiniah sbg wujud pengakuan hati manusia terhadap kebesaran Allah, yg nantinya akan mempengaruhi segala aktifitas yg dilakukan. Manusia adl makhluk dgn segala kelebihan & kekurangan yg ada. Keimanan akan membawa manusia ke titik penyadaran diri sbg hamba Allah yg tunduk di bawah kekuasaan Allah.
Ketika keyakinan terhadap keenam rukun tersebut sudah tertanam dalam hati, maka tentu kita akan berusaha utk menjalani kehidupan sesuai dgn koridor hukum Allah yg pd akhirnya akan membawa ke arah kehidupan yg berkualitas.
Ihsan
Ihsan adl cara bagaimana seharusnya kita beribadah kpd Allah. Rasulullah mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dgn cara seolah kita berhadapan secara langsung dgn Allah. Cara ini akan membawa ibadah kita ke maqam (tingkat) yg lbh dekat kpd Allah dgn perasaan penuh harap, takut, khusyu’, ridlo & ikhlas kpd Allah. Perasaan tersebut menjadikan ibadah yg kita lakukan tdk hanya sekadar menjadi kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan jiwa dalam penghambaan diri kpd Allah.
Jika cara tersebut belum bisa kita lakukan, maka ibadah kita lakukan dgn keyakinkan bahwa Allah pasti melihat & mengetahui semua yg kita lakukan. Dengan demikian, tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan perintah & meninggalkan larangan Allah.
Hubungan antara iman islam & ihsan
Islam, Iman & Ihsan adl satu kesatuan yg tdk bisa dipisahkan satu dgn lainnya. Iman adl keyakinan yg menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dgn cara ihsan, sbg upaya pendekatan diri kpd Allah.
Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para ulama mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan. Rukun Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia sbg hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan utk mempelajari ihsan sbg tata cara beribadah adl bagian dari ilmu Tasawuf.
Oleh: Oleh : Ahmad Muqoddam