Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIKapan Batas Berhenti Makan dan Minum?
Assalammualaikum, Ustadz.
Langsung saja pd pertanyaannya. Saya kadang bingung kapan batas waktu kita utk berhenti makan & minum saat akan berpuasa. Ada yg mengatakan saat adzan subuh berkumandang, ada yg bilang utk kehati-hatian saat waktu imsak. Tapi, ada juga teman yg bilang batas berhentinya yaitu saat rukuk pertama shalat subuh? Mohon penjelasannya.
Lalu, jika saya masih beraktivitas minum (biasanya setelah menyikat gigi), bertepatan dgn adzan masjid kampung sebelah, sedangkan masjid yg dekat rumah belum adzan, bagaimana shaum saya, apakah batal? Mohon penjelasan dgn dalilnya, Ustadz. Terima kasih.
Wassalam,
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Batas mulai puasa bukan masuknya waktu imsak, tetapi yg benar masuknya waktu shubuh. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Quran:
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kpd manusia, supaya mereka bertakwa. (QS Al-Baqarah: 187)
Yang disebut dgn fajar di dalam ayat ini bukan terbitnya matahari. Fajar adl al-fajrus-shadiq, yaitu cahaya putih agak terang yg menyebar di ufuk Timur yg muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.
Ada 2 macam fajar, yaitu fajar kazib & fajar shadiq. Fajar kazib adl fajar yg `bohong` sesuai dgn namanya. Maksudnya, pd saat dini hari menjelang pagi, ada cahaya agak terang yg memanjang & mengarah ke atas di tengah di langit. Bentuknya seperti ekor Sirhan (srigala), kemudian langit menjadi gelap kembali. Itulah fajar kazib.
Sedangkan fajar yg kedua adl fajar shadiq, yaitu fajar yg benar-benar fajar yg berupa cahaya putih agak terang yg menyebar di ufuk Timur yg muncul beberapa saat sebelum matahari terbit. Fajar ini menandakan masuknya waktu shubuh.
Jadi ada 2 kali fajar sebelum matahari terbit. Fajar yg pertama disebut dgn fajar kazib & fajar yg kedua disebut dgn fajar shadiq. Selang beberapa saat setelah fajar shadiq, barulah terbit matahari yg menandakan habisnya waktu shubuh. Maka waktu antara fajar shadiq & terbitnya matahari itulah yg menjadi waktu utk shalat shubuh sekaligus pertanda dimulainya puasa.
Di dalam hadits disebutkan tentang kedua fajar ini:
“Fajar itu ada 2 macam. Pertama, fajar yg mengharamkan makan & menghalalkan shalat. Kedua, fajar yg mengharamkan shalat & menghalalkan makan.” (HR Ibnu Khuzaemah & Al-Hakim).
Sedangkan berpatokan dgn mendengarkan azan shubuh di masjid, tdk terjamin keakuratannya. Bisa jdi jam di masjid tdk cocok, mungkin lambat atau malah lbh cepat. Selain itu bisa jdi muzadzdzinnya salah lihat jadwal shalat.
Yang benar adl berpatokan dgn jadwa shalat, sebab jadwal itu hasil perhitungan para ahli ilmu falak & hisab. Keakuratannya sangat tinggi. Masalahnya tinggal jam di rumah kita. Apakah tetap atau lbh ambat atau lbh cepat.
Tidak ada salahnya bila anda mengacu ke TV, sebab biasanya jam di TV lbh ditangani secara serius oleh para profesional.
Sedangkan berpatokan pd ruku’ pertama shalat shubuh, juga tdk bisa diterima. Sebab waktunya sangat nisbi. Bagaimana bila jamaah shalat shubuhnya agak telat? Hingga shalat sudah di akhir waktu ?
Bila anda sedang minum lalu masuk waktu shubuh, maka minuman itu harus dikeluarkan kembali. Kalau anda teruskan minum, maka puasa anda batal dgn sendirinya.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis: Ahmad Sarwat, Lc