Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIKewajiban Istri Terhadap Suami
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda maksudnya: “Sesungguhnya Allah tdk melihat kpd seorang isteri yg tdk bersyukur kpd suaminya.” Keterangan: Hal ini biasa terjadi pd suami yg miskin & isteri yg kaya. Lalu isteri itu menafkahkan hartanya kpd suaminya, kemudian mengungkitnya.
- Siapa saja di kalangan isteri yg bermuka masam di hadapan suaminya, maka ia dalam kemurkaan Allah sampai ia dpt membuat suasana yg menggembirakan suaminya & memohon kerelaannya.
- Aisyah r.ha berkata:
“Wahai kaum wanita Seandainya kamu mengerti kewajiban terhadap suamimu, tentu seorang isteri akan menyapu debu dari kedua telapak kaki suaminya dgn sebagian mukanya.” - Allah Taala berfirman yg bermaksud: “Kaum laki-laki itu pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) alas sebagian yg lain (wanita) & karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita yg solehah ialah mereka yg taat kpd Allah & memelihara diri ketika suaminya tdk ada menurut apa yg Allah kehendaki. ” “Wanita-wanita yg kamu kuatirkan akan durhaka padamu, maka nasehatilah mereka (didiklah) mereka. Dan pisahkanlah dari tempat tidur mereka (jangan disetubuhi) & pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu bersikap curang. Sesungguhnya Allah itu Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (An Nisa : 34)
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Siapa saja isteri yg meninggal dunia, sedangkan suaminya redha terhadap kepergiannya, maka ia akan masuk Surga.” (Riwayat Tarmizi)
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Apabila seorang isteri telah mendirikan sholat 5 waktu & berpuasa bulan Ramadhan & memelihara kehormatannya & mentaati suaminya, maka diucapkan kepadanya: Masuklah Surga dari pintu surga mana saja yg kamu kehendaki.” (Riwayat Ahmad & Thabrani)
- Seorang perempuan datang ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah SAW, saya mewakili kaum wanita utk menghadap tuan (untuk menanyakan tentang sesuatu). Berperang itu diwajibkan oleh Allah hanya utk kaum laki-laki, jika mereka terkena luka, mereka mendapat pahala & kalau terbunuh, maka mereka adl tetap hidup di sisi Allah. lagi dicukupkan rezekinya (dengan buah-buahan Surga). Dan kami kaum perempuan selalu melakukan kewajiban terhadap mereka (yaitu melayani mereka & membantu keperluan mereka) lalu apakah kami boleh ikut memperoleh pahala berperang itu?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Sampaikanlah kpd perempuan-perempuan yg kamu jumpai bahwa taat kpd suami dgn penuh kesadaran maka pahalanya seimbang dgn pahala perang membela agama Allah. Tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yg menjalankannya.”
- Seorang isteri hendaklah menyadari bahwa seorang suami bagi isteri adl bagaikan ayah bagi seorang anak karena taatnya seorang anak kpd ayahnya & memohon keredhaannya adl wajib Seorang suami pula tdk wajib mentaati isteri
- Menjadi pendorong serta penasehat dalam hal-hal kebaikan.
- Memahami hal-hal yg digemari & yg dibenci oleh suami.
- Setiap perbuatannya hendaklah menyenangkan hati suami.
- Seharusnya seorang isteri mengetahui kedudukan dirinya seolah olah seorang ‘hamba’ perempuan yg dimiliki oleh suaminya atau sbg ‘tawanan’ yg lemah. Oleh karena itu dia tdk boleh membelanjakan sedikit pun dari hartanya (sendiri) kecuali dgn seijin suaminya karena ia diumpamakan sbg orang yg dalam kawalan (perhatian).
- Memasak makanan menurut kesukaan atau selera suami.
- Menambal baju atau pakaiannya yg buruk.
- Siapkan barang-barang keperluan di dalam sakunya seperti sisir, celak, sikat gigi. cermin & minyak wangi (ikut Sunnah).
- Ikut kemauan suami pd waktu bersenda gurau, memijat, mengipas & sebagainya.
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Pertama urusan yg ditanyakan kpd isteri pd hari Kiamat nanti ialah mengenai sholatnya & mengenai urusan suaminya (apakah ia menjalankan kewajibannya terhadap suaminya atau tidak). “
- Wajib bagi seorang isteri: Merendahkan pandangannya terhadap suaminya. Tidak berkhianat terhadap suaminya ketika suaminya tdk ada termasuk juga hartanya. Menunaikan hajat suami (jika diajak oleh suaminya) biarpun di waktu sibuk atau susah (ditamsilkan berada di punggung unta oleh Rasulullah). Meminta ijin suami utk keluar dari rumahnya. Kalau keluar rumah tanpa ijin suaminya maka dia dilaknati oleh malaikat_ sampai ia bertaubat & kembali.
- Diceritakan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa baginda bersabda, maksudnya: “Sungguh-sungguh meminta ampun utk seorang isteri yg berbakti kpd suaminya yaitu burung di udara, ikan-ikan di air & malaikat di langit selama ia selalu dalam kerelaan suaminya. Dan siapa saja dikalangan isteri yg t dak berbakti kpd suaminya, maka ia mendapat laknat dari Allah & malaikat serta semua manusia. “
- Sayidina Ali k.w.j. berkata: “Seburuk-buruk sifat bagi kaum laki laki itu adl sebaik-baik sifat bagi kaum perempuan yaitu kikir & bersikap keras & takut. Karena sesungguhnya perempuan itu jika kikir, maka ia memelihara harta suaminya & jika bersikap keras, maka ia menjaga diri dari berbicara kpd setiap orang dgn perkataan yg halus (mesra) yg menimbulkan sangkaan yg buruk, & jika penakut. maka ia takut dari segala sesuatu, oleh karena itu ia tdk berani keluar dari rumahnya & ia menjauhi tempat-tempat yg menimbulkan kecurigaan yg buruk karena takut kpd suaminya“.
- . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Tiga orang yg tdk diterima sholatnya (tidak diberi pahala sholatnya) oleh Allah & tdk diangkat kebaikan mereka ke langit ialah: hamba yg lari dari tuannya hinggalah dia kembali, seorang isteri yg dimurkai oleh suaminya hinggalah dia memaafkannya, orang yg mabuk hingga dia sadar kembali.”
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Jika seorang isteri berkata kpd suaminya: Tidak pernah aku melihat kebaikanmu sama sekali, maka hancur leburlah pahala amal kebaikannya.” Keterangan: Maksud Hadis ini ialah jika seorang isteri memperkecilkan usaha baik suaminya seperti dalam memberi nafkah & memberi pakaian maka hancur leburlah pahala amal kebaikannya.
- Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, maksudnya: “Siapa saja isteri yg meminta cerai dari suaminya tanpa sebab-sebab yg sangat diperlukan, maka haramlah bau Surga ke atasnya.” Keterangan: Hal ini biasanya terjadi pd seorang isteri yg tdk berminat kpd suaminya lagi kecuali kalau dia meminta cerai kepadanya karena kuatir tdk dpt menjalankan kewajiban terhadap suaminya utk menghindarkan diri dari kekecewaan suaminya.
- Senantiasa menambahkan ilmu agamanya serta amalan.amalannya dgn berbagai macam cara seperti membaca, mendengar kaset-kaset ceramah agama serta mengikuti majlis- majlis agama.
- Demi cinta terhadap suaminya seorang isteri akan melakukan khidmat & bakti kpd suaminya cara hal yg sebesar. besarnya sampai hal yg sekecil-kecilnya seperti menggunting kuku, memotong kumis, & meminyakkan rambut suami. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kpd Siti Fatimah: “Ya Fatimah, apabila seorang wanita meminyakkan rambut suaminya & janggutnya, memotong kumis & menggunting kukunya maka Allah akan memberinya minum dari air Surga yg mengalir di sungai sungainya & diringankan Allah baginya sakaratul maul & akan didapatinya kubumya menjadi sebuah taman yg indah & taman taman Surga. “
- Al Hakim bercerita bahwa seorang perempuan berkata kpd Nabi SAW: “Sesungguhnya putera bapa saudaraku melamarku. Oleh karena itu berilah peringatan kepadaku apa kewajiban seorang isteri terhadap suaminya. Kalau kewajiban itu sesuatu yg mampu aku jalankan, maka aku bersedia dinikahkan.” Maka Baginda bersabda: “Kalau mengalir darah & nanah dari kedua lubang hidung suaminya lalu (isteri) menjilatnya, maka itu pun belum dianggap menjalankan kewajibannya terhadap suaminya. Seandainya diperbolehkan utk manusia bersujud kpd manusia lain, tentu aku perintahkan :seorang isteri bersujud kpd suaminya.”
Berkatalah perempuan itu, “Demi Tuhan yg mengutus Tuan, aku tdk akan menikah selama dunia ini masih ada.” - Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tdk dianggap menjalankan kewajibannya terhadap Allah hingga ia menjalankan kewajibannya terhadap suaminya, & seandainya suami memintanya (untuk digauli) sedang ia (isteri) di atas belakang unta maka tdk boleh dia menolaknya.
- Sayidina Ali k.w.j. berkata: “Aku masuk ke rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berserta Fatimah lalu aku dapati Baginda sedang menangis tersedu-sedu, kemudian aku berkata: “Tebusan Tuan adl ayahku & ibuku wahai Rasulullah, apakah yg membuat Tuan menangis?” Baginda bersabda, “Wahai Ali! Pada malam aku diangkat ke langit aku melihat kaum perempuan dari umatku disiksa di Neraka dgn bermacam-macam siksaan, lalu aku menangis karena begitu berat siksaan mereka yg aku lihat. Aku melihat perempuan yg digantung dgn rambutnya serta mendidih otaknya. Dan aku melihat perempuan yg digantung dgn lidahnya sedangkan air panas dituangkan pd tenggorokannya.
Dan aku melihat perempuan yg benar-benar diikat kedua-dua kakinya sampai kedua-dua susunya & diikat kedua-dua tangannya sampai ubun-ubunnya & Allah mengarahkan ular ular & kalajengking menyengatinya. Dan aku melihat seorang perempuan yg berkepala babi & bertubuh keledai & ia ditimpakan sejuta siksaan. Dan aku melihat seorang perempuan berbentuk anjing & api masuk dari mulutnya & keluar dari duburnya (jalan belakang) sementara malaikat memukul kepalanya dgn tongkat besar dari api Neraka.” Lalu Sayidatina Fatimah Az Zahra r.ha berdiri & berkata, “Wahai kekasihku & cahaya mataku! Perbuatan apa yg dilakukan oleh mereka hingga ditimpa seksaan ini?” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai anakku! Adapun perempuan yg digantung rambutnya itu adl karena dia tdk menutupi rambutnya dari pandangan kaum laki-laki ajnabi.
Adapun perempuan yg digantung dgn lidahnya karena dia telah menyakiti suaminya.
Adapun perempuan yg digantung kedua-dua susunya karena dia telah mempersilahkan (orang lain) utk menduduki tempat tidur suaminya.
Adapun perempuan yg diikat kedua-dua kakinya sampai keduadua susunya & diikat kedua-dua tangannya sampai ke ubun ubunnya & Allah mengarahkan ular-ular utk menggigitnya & kala jengking utk menyengatinya karena dia tdk mandi junub setelah haid & dia mempermainkan (meninggalkan) sholat. Adapun perempuan yg berkepala babi & berbadan keledai karena dia adl ahli adu domba & pembohong. Adapun perempuan yg berbentuk anjing & api masuk ke mulutnya & keluar dari duburnya karena ia ahli umpat lagi penghasut.
Wahai anakku! Celaka bagi perempuan yg tdk berbakti kpd suaminya. “ - Senantiasa menyediakan air di sisi suami. Selama ia berbuat yg demikian selama itulah ia didoakan keampunan oleh para malaikat.
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Empat perempuan yg berada di Neraka ialah: Perempuan yg kotor mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya tdk ada di rumah ia tdk menjaga dirinya & jika suaminya bersamanya ia memakinva (memarahinya). Perempuan yg memaksa suaminya utk memberi apa yg suami tdk mampu. Perempuan yg tdk menjaga auratnya dari kaum laki-laki & memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik kaum laki laki). Perempuan yg tdk mempunyai tujuan hidup kecuali makan minum & tidur, & ia tdk mau berbakti kpd Allah & tdk mau berbakti kpd Rasul-Nya & tdk mau berbakti kpd suaminya.” Keterangan: Seorang perempuan yg bersifat dgn sifat-sifat ini akan dilaknati kecuali jika dia bertaubat.
Baca juga Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri