Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIKewajiban dan Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri
Al Quran & hadis
- Dan Allah berfirman lagi:
‘Dan para wanita mempunyai hak yg seimbang dgn kewajiban menurut cara yg baik akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan atas isterinya.” (Al Baqarah : 228) - Allah Taala berfirman, yg bermaksud: “Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dgn cara sebaik-baiknya.” (An Nisa 19)
- Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Kewajiban seorang suami terhadap isterinya ialah suami harus memberi makan kepadanya jika ia makan & memberi pakaian kepadanya jika ia berpakaian & tdk boleh memukul mukanya & tdk boleh memperolokkan dia & juga tdk boleh meninggalkannya kecuali dalam tempat tidur (ketika isteri membangkang).” (Riwayat Abu Daud)
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud : “Orang-orang yg terbaik & kamu sekalian ialah mereka yg lbh baik & kamu dalam mempergauli keluarganya & saya adl orang yg terbaik dari kamu sekalian dalam mempergauli keluargaku.” (Riwayat lbnu Asakir)
- Diceritakan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa baginda bersabda yg bermaksud: “Barang siapa yg sabar atas budi pekerti isterinya yg buruk, maka Allah memberinya pahala sama dgn pahala yg diberikan kpd Nabi Ayub a.s karena sabar atas cobaan-Nya.” ( Cobaan ke alas Nabi Ayub ada 4 hal: Habis harta bendanya., Meninggal dunia semua anaknya.,Hancur badannya., Dijauhi oleh manusia kecuali isterinya benama Rahmah ) ” Dan seorang isteri yg sabar atas budi pekerti suaminya yg buruk akan diberi oleh Allah pahala sama dgn pahala Asiah isteri Firaun“.
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Siapa saja seorang laki-laki yg menikahi perempuan dgn mas kawin sedikit atau byk sedangkan dalam hatinya ia berniat utk tdk memberikan hak perempuan tersebut (mas kawinnya) kepadanya. maka ia telah menipunya, kemudian jika ia meninggal dunia, sedang ia belum memberi hak perempuan tadi kepadanya maka ia akan menjumpai Allah pd hari Kiamat nanti dalam keadaan berzina.”
- Diceritakan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa baginda bersabda pd waktu haji widak (perpisahan) setelah baginda memuji Allah & menyanjung-Nya serta menasehati para hadirin yg maksudnya:
‘Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku utk berbuat baik kpd para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dpt diumpamakan kawanmu yg berada di sampingmu, kamu tdk dpt memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yg keji yg jelas (membangkang atau tdk taat) maka tinggalkanlah mereka sandirian di tempat tidur & pukullah mereka dgn pukulan yg tdk melukai. Kalau isteri isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan utk menyusahkan mereka.
Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu & sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dirimu. Kemudian kewajiban isteri isteri terhadap dirimu ialah mereka tdk boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yg kamu benci. Ingatlah! Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dgn baik dalam soal pakaian & makanan mereka.
(Riwayat Tarmizi & Ibnu Majah) - Al Habib Abdullah Al Haddad berkata: “seorang laki-laki yg sempurna adl dia yg mempermudah dalam kewajiban-kewajiban kepadanya & tdk mempermudah dalam kewajiban-kewajibannya kpd Allah. Dan seorang laki-laki yg kurang ialah dia yg bersifat sebaliknya.” Maksud & penjelasan ini ialah seorang suami yg bersikap sudi memaafkan jika isterinya tdk menghias dirinya & tdk melayaninya dgn sempurna & lain-lain tetapi ia bersikap tegas jika isterinya tdk melakukan sholat atau puasa & lain-lain, itulah suami yg sempurna. Dan seorang suami yg bersikap keras jika isterinya tdk menghias dirinya atau tdk melayaninya dgn sempurna & lain-lain tetapi bersikap acuh tdk acuh (dingin) jika isteri meninggalkan kewajiban-kewajiban kpd Allah seperti sholat, puasa & lain-lain, dia seorang suami yg kurang.
- Dianjurkan bagi seorang suami memperhatikan isterinya (dan mengingatkannya dgn nada yg lembut/halus) & menafkahinya sesuai kemampuannya & berlaku tabah (jika disakiti oleh isterinya) & bersikap halus kepadanya & mengarahkannya ke jalan yg baik & mengajamya hukum-hukum agama yg perlu diketahui olehnya seperti bersuci, haid & ibadah-ibadah yg wajib atau yg sunat.
- Allah Taala berfirman yg bermaksud: ‘Hai orang-orang yg beriman! Jagalah dirimu & ahli keluargamu dari api Neraka.” (At Tahrim : 6) Ibnu Abbas berkata: “Berilah pengetahuan agama kpd mereka & berilah pelajaran budi pekerti yg bagus kpd mereka.” Dan Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa baginda bersabda: ‘Tiap-tiap kamu adl pemimpin & bertanggung jawab atas yg dipimpinnya. Seorang imam yg memimpin manusia adl pemimpin & ia bertanggung jawab at,is rakyatnya. Seorang suami adl pemimpin dalam mengurusi ahli keluarganya. Ia bertanggung jawab atas yg dipimpinnya. Seorang isteri adl pemimpin dalam rumah tangganya & bertanggung jawab alas keluarganya. Seorang hamba adl pemimpin dalam mengurus harta tuannya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Seorang laki-laki itu adl pemimpin dalam mengurusi harta ayahnya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Jadi setiap kamu sekalian adl pemimpin & setiap kamu harus bertanggung jawab alas yg dipimpinnya.” (Muttallaq ‘alai )
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud: “Takutlah kpd Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adl amanah yg berada disampingmu, barangsiapa tdk memerintahkan sholat kpd isterinya & tdk mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kpd Allah & Rasul-Nya.“
- Allah Taala berfirman yg bermaksud: “Perintahkanlah keluargamu agar melakukan sholat.” (Thaha:132)
- Diceritakan & Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa baginda bersabda yg bernaksud: “Tidak ada seseorang yg menjumpai Allah Subhanahu wa ta’ala dgn membawa dosa yg lbh besar daripada seorang suami yg tdk sanggup mendidik keluarganya.”
- Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg bermaksud
“Sesungguhnya yg termasuk golongan mukmin yg paling sempuma imannya ialah mereka yg baik budi pekertinya & mereka yg lbh halus dalam mempergauli keluarganya (isteri anak-anak & kaum kerabatnya). “
Baca juga Kewajiban istri kpd suami