Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRISejarah Bank Syariah
Ide utk menggunakan bank dgn sistem bagi hasil telah muncul sejak lama & ditandai dgn munculnya para pemikir islam yg menulis mengenai bank syariah, mereka diantaranya Anwar Quraeshi (1946), Naiem Siddiqi (1948), & Mahmud Ahmad (1952) & ditulis kembali secara terperinci oleh Mawdudi (1961), selain itu tulisan-tulisan Muhammad Hamidullah pd tahun 1944-1962 bisa dikatakan sbg pendahulu mengenai perbankan syariah.
Perkembangan bank syariah modern tercatat di Pakistan & Malaysia sekitar tahun 1940, yg pd waktu itu adl usaha pengelolaan dana jamaah haji secara non-konvensional. Pada tahun 1940 di Mesir didirikan Mit Ghamr Lokal Saving Bank oleh Ahmad El-Najar yg dibantu oleh Raja Faisal dari Arab Saudi. Dalam jangka waktu 4 tahun Mit Ghamr berkembang dgn membuka sembilan cabang dgn nasabah mencapai satu juta orang.
Gagasan lain muncul dari konferensi negara-negara Islam se-dunia di Kuala Lumpur pd tanggal 21-27 April 1969 yg diikuti oleh 19 negara peserta.
Di Indonesia sudah muncul gagasan mengenai bank syariah pd pertengahan 1970 yg dibicarakan pd seminar Indonesia-Timur Tengah pd tahun 1974 & Seminar Internasional pd tahun 1976. Bank syariah pertama di Indonesia adl Bank Muamalat yg merupakan hasil kerja tim Perbankan MUI yg ditandatangani pd tanggal 1 Nopember 1991.