Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIMewaspadai Fitnah Wanita
Kecintaan suami terhadap isterinya & kecintaan isteri terhadap suaminya tdk boleh menjadikan keduanya mengharamkan apa yg telah Allah halalkan & menghalalkan apa yg telah Allah haramkan, atau melakukan dosa-dosa & maksiat karena ingin mendapat keridhaan masing-masing dari keduanya atas yg lain.
Allah Ta’ala pernah menegur Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Dia berfirman:
“Artinya : Wahai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yg dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; & Allah adl pelindungmu & Dia Maha Mengetahui, Mahabijak-sana.” [At-Tahrim : 1-2]
Di dalam ash-Shahiihain dari hadits ‘Aisyah radhiyal-laahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah minum madu di tempat Zainab binti Jahsyi & tinggal bersamanya. Aku & Hafshah bersepakat utk mengatakan kpd beliau apabila beliau menemui salah seorang dari kami, ‘Apakah engkau telah memakan maghafir? Sungguh aku mendapati darimu aroma maghafir.’ Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak, tetapi tadi aku minum madu di rumah Zainab binti Jahsyi & aku tdk akan mengulanginya & aku bersumpah. Jangan engkau beberkan hal ini kpd seorang pun.’ Maka turunlah ayat ini [At-Tahrim: 1-2]”
Di sini Allah telah memperingatkan kaum laki-laki agar tdk terfitnah dgn wanita, begitu juga kaum wanita agar tdk terfitnah dgn laki-laki. Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : Wahai orang-orang yg beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu & anak-anakmu ada yg menjadi musuh bagimu,2 maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; & jika kamu maafkan & kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu & anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), & di sisi Allah pahala yg besar.” [At-Taghaabuun : 14-15]
“Artinya : Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yg diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yg bertumpuk dalam bentuk emas & perak, kuda pilihan, hewan ternak3 & sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, & di sisi Allah-lah tempat kembali yg baik.” [Ali ‘Imran : 14]
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Tidak ada fitnah yg aku tinggalkan setelahku yg lbh berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Artinya : Sesungguhnya dunia ini manis & indah. Dan sesungguhnya Allah menguasakan kpd kalian utk mengelola apa yg ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia & wanita, karena fitnah yg pertama kali terjadi pd bani Israil adl karena wanita.”
Hendaklah seorang muslim benar-benar waspada terhadap fitnah ini, karena di antara manusia ada yg terseret oleh kecintaannya yg berlebihan terhadap isterinya sehingga ia berbuat durhaka kpd orang tua, memutuskan silaturahmi & berbuat kerusakan di bumi, sehingga laknat Allah akan menimpanya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi & memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yg dilaknat oleh Allah; lalu dibuat tuli (pendengarannya) & dibutakan penglihatannya).” [Muhammad : 22-23]
Di antara manusia ada yg diseret oleh kecintaannya kpd isterinya utk mencari harta yg haram guna memenuhi kecintaannya & memuaskan syahwatnya. Di antara mereka pun ada yg saling membunuh dgn tetangganya dgn sebab ulah isterinya. Maka, hendaklah seseorang berhati-hati terhadap fitnah wanita.
[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor – Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa’dah 1427H/Desember 2006]
Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas