Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRICiri-ciri Aliran Sesat – Menyesatkan dan Cara Menanggulanginya
Daftar Isi
Ciri-ciri aliran sesat
- Dalam mendakwahi calonnya, mata sang calon ditutup rapat, & baru akan dibuka ketika mereka sampai ke tempat tujuan.
- Para calon yg akan mereka dakwahi rata-rata memiliki ilmu keagamaan yg relatif rendah, bahkan dpt dibilang tdk memiliki ilmu agama. Sehingga, para calon dgn mudah dijejali omongan-omongan yg menurut mereka adl omongan tentang Dinul Islam. Padahal, kebanyakan akal merekalah yg berbicara, & bukan Dinul Islam yg mereka ungkapkan.
- Calon utama mereka adl orang-orang yg memiliki harta yg berlebihan, atau yg orang tuanya berharta lebih, anak-anak orang kaya yg jauh dari keagamaan, sehingga yg terjadi adl penyedotan uang para calon dgn dalih demi dakwah Islam. Tetapi semua itu, hanya sbg alat (sarana) utk menyedot uang.
- Pola dakwah yg relatif singkat, hanya kurang lbh 3 kali pertemuan, setelah itu, sang calon dimasukkan ke dalam keanggotaan mereka. Sehingga, yg terkesan adl pemaksaan ideologi, bukan lagi keikhlasan. Dan, rata-rata, para calon memiliki kadar keagamaan yg sangat rendah. Selama hari terakhir pendakwahan, sang calon dipaksa dgn dijejali ayat-ayat yg mereka terjemahkan seenaknya, hingga sang calon mengatakan siap dibai’at.
- Ketika sang calon akan dibai’at, dia harus menyerahkan uang yg mereka namakan dgn uang penyucian jiwa. Jika sang calon tdk mampu saat itu, maka infaq itu menjadi hutang sang calon yg wajib dibayar.
- Tidak mewajibkan menutup aurat bagi anggota wanitanya dgn alasan kahfi.
- Tidak mewajibkan shalat 5 waktu bagi para anggotanya dgn alasan belum futuh (masih fatrah Makkah). Padahal, mereka mengaku telah berada dalam Madinah. Seandainya mereka tahu bahwa selama di Madinah-lah justru Rasulullah benar-benar menerapkan syari’at Islam.
- Sholat 5 waktu mereka ibaratkan dgn doa & dakwah. Sehingga, jika mereka sedang berdakwah, maka saat itulah mereka anggap sedang mendirikan shalat.
- Shalat Jum’at diibaratkan dgn rapat/syuro. Sehingga, pd saat mereka rapat, maka saat itu pula mereka anggap sedang mendirikan shalat Jum’at.
- Untuk pemula, mereka diperbolehkan shalat yg dilaksanakan dalam satu waktu utk 5 waktu shalat.
- Infaq yg dipaksakan per periode (per-bulan), sehingga menjadi hutang yg wajib dibayar bagi yg tdk mampu berinfaq.
- Adanya qiradh (uang yg dikeluarkan utk dijadikan modal usaha) yg diwajibkan walaupun anggota tdk memiliki uang, bila perlu berhutang kpd kelompoknya. Pembagian bagi hasil dari qiradh yg mereka janjikan tdk kunjung datang. Jika diminta tentang pembagian hasil bagi itu, mereka menjawabnya dgn ayat Al Qur’an sedemikian rupa sehingga upaya meminta bagi hasil itu menjadi hilang.
- Zakat yg tdk sesuai dgn syari’at Islam. Takaran yg terlalu melebihi dari yg semestinya. Mereka menyejajarkan sang calon dgn sahabat Abu Bakar dgn menafikan syari’at yg sesungguhnya.
- Tidak adanya mustahik di kalangan mereka, sehingga bagi mereka yg tdk mampu makan sekalipun, wajib membayar zakat/infaq yg besarnya sebanding dgn dana utk makan sebulan. Bahkan, mereka masih saja memaksa pengikutnya utk mengeluarkan ‘infaq’. Padahal, pengikutnya itu dalam keadaan kelaparan.
- Belum berlakunya syari’at Islam di kalangan mereka, sehingga perbuatan apapun tdk mendapatkan hukuman.
- Mengkafirkan orang yg berada di luar kelompoknya, bahkan menganggap halal berzina dgn orang di luar kelompoknya.
- Manghalalkan mencuri/mengambil barang milik orang tua sendiri/orang lain di luar kelompoknya.
- Menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, seperti menipu/berbohong, meskipun kpd orang tua sendiri.
Majelis Ulama Indonesia yg mengeluarkan ma’lumat tentang 10 ciri aliran sesat, yaitu:
- Mengingkari rukun iman (Iman kpd Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadha & Qadar) & mengingkari rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat wajib 5 waktu, puasa, zakat, & Haji)
- Meyakini & atau mengikuti akidah yg tdk sesuai dalil syar`I (Al-Quran & As-Sunah);
- Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur’an
- Mengingkari otentisitas & atau kebenaran isi Al Qur’an
- Melakukan penafsiran Al Quran yg tdk berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
- Mengingkari kedudukan hadits Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sbg sumber ajaran Islam
- Menghina, melecehkan & atau merendahkan para nabi & rasul
- Mengingkari Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam sbg Nabi & Rasul terakhir
- Merubah, menambah & atau mengurangi pokok-pokok ibadah yg telah ditetapkan oleh syari’ah, seperti haji tdk ke Baitullah, shalat fardlu tdk 5 waktu
- Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengkafirkan seorang muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Yang paling mudah terjerumus dalam kelompok sesat adl mereka yg memiliki semangat tinggi utk mempelajari agama tetapi memiliki pondasi keilmuan yg lemah sehingga mudah ditipu oleh kelompok sesat. Kemudian mereka yg memiliki fanatisme buta terhadap kelompok tertentu, dalam arti fanatisme mereka tdk dilandasi metode ilmiah atau dalil ilmiah dari Al Quran & As Sunnah. Sebab, pd dasarnya kita memang harus fanatik terhadap kebenaran sejati, yaitu ajaran islam yg masih murni & konsekuen, yg belum tercampur dgn berbagai dogma sesat seperti Takhayul – Bid’ah – Churofat ataupun sekulerisme – pluralisme – liberalisme.
Ciri-ciri aliran sesat yg lain:
- mengutamakan akal diatas hadits-hadits shahih
- berusaha mementahkan hukum-hukum islam dgn akalnya, membantah hadits-haidts shahih dgn akalnya
- memalingkan tafsir ayat-ayat Al quran agar sesuai dgn hawa nafsunya, alias menafsirkan ayat-ayat Al Quran seenaknya sendiri
- ajarannya bersifat rahasia, tdk terbuka utk umum, pengajarannya bersifat tertutup, hanya utk kalangannya sendiri, dll
- tidak berani terang-terangan menyampaikan ajaran kelompoknya kpd publik (pokoknya kalau sudah main rahasia-rahasiaan kemungkinan besar pasti sesat)
- mewajibkan pengikutnya menyerahkan harta, meskipun berkedok utk infak/shadaqah, apalagi jika angkanya besar, misalnya 20% dari gaji, terutama jika penggunaan dana tersebut tdk transparan
- menganggap kafir mayoritas umat islam yg bukan kelompoknya (takfiri)
- menganggap pemeluk agama lain juga akan masuk surga (pluralisme)
- menganggap negara indonesia tdk berlu memakai hukum islam (sekulerisme)
- melakukan ritual-ritual yg tdk diajarkan nabi, yg tdk ada dalilnya dari hadits-hadits shahih
- mendukung terorisme
Di antara ciri-ciri aliran sesat adl pimpinannya mengaku sbg Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sbg Nabi Isa) agar pengikutnya lbh setia & membawa ajaran baru yg bertentangan dgn Al Qur’an & Hadits. Misalnya ada yg menyatakan tdk perlu sholat & puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yg berhaji tdk ke Mekkah, tapi di tempat lain.
Jika kita mempelajari Al Qur’an & Hadits niscaya kita akan tahu mereka sesat. Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman & rukun Islam. Pada rukun Iman disebut iman kpd Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir & beriman kpd takdir Allah yg baik & yg buruk. Iman pd Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sbg Nabi terakhir sebagaimana disebut dalam surat Al Ahzab:40.
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adl Rasulullah & penutup nabi-nabi. Dan adl Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]
Jadi kalau ada yg mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad & membawa ajaran baru jelas dia pembohong karena ajaran Islam pd zaman Nabi Muhammad sudah disempurnakan Allah:
”Pada hari ini telah Kusempurnakan utk kamu agamamu, & telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, & telah Ku-ridhai Islam itu jdi agama bagimu” [Al Maa-idah:3]
Karena itu jika ada yg bilang bahwa tdk perlu sholat & puasa karena perintahnya belum turun, itu adl sesat karena bertentangan dgn Al Qur’an & Hadits.
”Bacalah apa yg telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) & dirikanlah shalat. Sesungguhnya” [Al ’Ankabuut:45]
Bahkan Nabi Isa yg nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari & Muslim) tdk membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yg merupakan keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi & Nabi Isa bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa mematahkan salib & semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal disebut berjalan keliling dunia menyebarkan kesesatan & dpt menghidupkan orang yg mati. Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika tidak, berarti Nabi Isa belum kembali.
Cara Menghindari Aliran Sesat
Agar tdk sesat, kita harus mempelajari Al Qur’an & Hadits & tdk membeo/taqlid kpd guru.
“Aku telah meninggalkan pd kamu 2 hal. Kitab Allah & sunnahku, kamu tdk akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
“Aku tinggalkan kepadamu 2 perkara. Selama kalian tetap berpegang pd keduanya sepeninggalku, maka kalian tdk akan tersesat, yaitu Kitabulloh & Sunnahku.” [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no.1395]
”Hai orang-orang yg beriman, taatilah Allah & taatilah Rasul (Nya), & ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kpd Allah (Al Quran) & Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kpd Allah & hari kemudian. Yang demikian itu lbh utama (bagimu) & lbh baik akibatnya.” [An Nisaa’:59]
Dengan membaca Al Qur’an, niscaya kita akan tahu bahwa perintah sholat, zakat, puasa, haji yg ada dalam rukun Islam itu merupakan kewajiban dari Allah SWT:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat & ruku`lah beserta orang-orang yg ruku” [Al Baqoroh:43]
“Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” [Al Baqoroh:183]
Jika kita kaji Al Qur’an & hadits maka akan nyata bahwa sholat wajib itu ada 5 waktu (Subuh, dzuhur, ashar, maghrib, & isya). Jadi begitu ada yg menyatakan tdk perlu sholat 5 waktu & tdk perlu puasa, kita tahu orang itu sesat.
Banyak orang meski intelek atau mahasiswa, namun jarang mempelajari Al Qur’an & Hadits. Sehingga begitu bertemu dgn orang yg sesat yg menafsirkan Al Qur’an & Hadits sesuai dgn pikirannya sendiri, dia pun ikut tersesat.
Ciri khas dari aliran sesat adl memisahkan diri dari jama’ah Islam (mayoritas Islam). Mereka hanya mau berguru & mau berimaman hanya dgn kelompok mereka sendiri: Mereka memiliki masjid sendiri & tdk mau sholat di masjid di luar kelompok mereka.
“Sesungguhnya ummatku berpecah-belah menjadi 73 golongan. Satu golongan di dalam surga & 72 golongan di dalam neraka.” Ditanyakan kpd beliau: “Siapakah mereka (yang 1 golongan) itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab: “Al Jama’ah”. [Hadis Riwayat: Ibnu Majah, no.3992; Ibnu Abi ‘Ashim, no.63; & Al Laikai, 1/101]
Jama’ah artinya kumpulan terbesar. Meski hanya satu, tapi itulah kumpulan yg terbesar. Sementara kelompok sesat meski terbagi dalam 72 kelompok, tapi mereka terbagi dalam kelompok keci-kecil. Oleh karena itu umumnya kelompok sesat dari 1,2 milyar ummat Islam jumlahnya rata-rata kurang dari 10 juta orang.
“Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk an-Nar, hanya 1 yg masuk al-Jannah.” Kami (para sahabat) bertanya, “Yang mana yg selamat?” Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Yang mengikutiku & para Shahabatku.” [Hadis Riwayat: Tirmidzi & Ibnu Majah]
Nabi berkata bahwa ummat Islam tdk akan bersatu dalam kesesatan & Allah melindungi kelompok Muslim terbanyak:
” Ummatku tdk akan bersatu di dalam kesesatan.” [ Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi & Hakim- Sahih]
“Sesungguhnya Allah tdk menghimpun ummatku atas kesesatan & perlindungan Allah beserta orang byk .” [HR Tirmidzi]
Jika ada kelompok pengajian jumlahnya sedikit sekali, tapi mengkafirkan seluruh ummat Islam di luar kelompoknya, maka kelompok itu niscaya sesat.
Anda harus selalu bergaul dgn jama’ah Muslim. Bergurulah dgn berbagai guru agar mendapat byk ilmu & bisa merangkum kebenaran yg sejati. Jika hanya belajar pd satu guru & guru itu ternyata sesat, niscaya kita akan sesat juga jika tdk mau belajar dari guru lainnya.
Berikut satu hadits yg memuat pokok keimanan & keIslaman. Orang yg melanggar rukun Iman & rukun Islam, niscaya dia telah sesat:
Umar bin Khattab ra. berkata :Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul kpd kami seorang laki-laki mengenakan pakaian yg sangat putih & rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan & tdk ada seorang pun di antara kami yg mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kpd kpd lutut Nabi & meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritakan kepadaku tentang Islam”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam adl engkai bersaksi tdk ada tuhan selain Allah & sesungguhnya Muhammad adl Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan & engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu melakukannya”. Lelaki itu berkata. “Engkau benar”. Maka kami heran, ia yg bertanya ia pula yg membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab. “Iman adl engaku beriman kpd Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir & beriman kpd takdir Allah yg baik & yg buruk”. Ia berkata. “Engkau benar”.
Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan”. Nabi menjawab, “Hendaklah engkau beribadah kpd Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tdk melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu”.
Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat”. Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lbh tahu daripada yg bertanya”. Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”. Nabi menjawab, “Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yg bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing yg saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yg menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yg bertanya tadi?” Aku menjawab, “Allah & RasulNya lbh mengetahui”. Beliau bersabda, “Ia adl Jibril yg mengajarkan kalian tentang agama kalian”. (Hadis Riwayat: Muslim)
Secara ringkas, ada beberapa tips yg dpt dilakukan agar seseorang terhindar dari pengaruh aliran sesat, antara lain:
- Mempelajari ilmu agama Islam. Selain karena hukumnya wajib, dgn mempelajari agama seseorang akan mampu mengetahui ajaran-ajaran yg tdk sesuai dgn Islam namun disamarkan seolah merupakan ajaran Islam. Hadirilah majelis-majelis ta’lim yg dibimbing oleh ustadz yg terpercaya. Belilah buku, majalah, VCD atau MP3 yg berisi kajian Islam ilmiah yg membahas Al Qur’an & hadits di dalamnya. Namun berhati-hatilah terhadap majelis-majelis ta’lim, buku, majalah atau VCD yg di dalamnya jarang atau bahkan tdk membahas Al Qur’an & Hadits, walaupun isinya kelihatan baik
- Kenali & pahami ciri-ciri aliran sesat
- Sering bergaul dgn ahlul ‘ilmi, yaitu orang-orang yg memiliki kapasitas ilmu agama yg baik, atau orang-orang yg semangat menuntut ilmu agama
- Jadilah insan yg ilmiah, yg senantiasa melakukan sesuatu atas dasar yg kokoh
- Taruhlah rasa curiga bila menemukan sekelompok orang yg berdakwah Islam namun dgn cara sembunyi-sembunyi & takut diketahui orang byk
- Jangan ragu utk berkonsultasi dgn ulama atau ustadz yg terpercaya ketika menemukan sebuah keganjilan dalam praktek beragama
- Berdoa memohon pertolongan Allah agar dihindarkan dari kesesatan & dimantapkan dalam kebenaran. Sebagaimana dicontohkan pula oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau berdoa: Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik . Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikan Hati, tetapkanlah hatiku pd agama-Mu”. (Hadis Riwayat: Muslim)
dari berbagai sumber