Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRISejarah Kesultanan Gowa-Tallo
Kesultanan Gowa-Tallo adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang berada di Sulawesi Selatan. Kesultanan ini didirikan pada abad ke-16 oleh I Manriassa, yang merupakan salah satu keturunan dari raja-raja di Luwu. Selama berabad-abad, Kesultanan Gowa-Tallo menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di Sulawesi Selatan, dan memiliki pengaruh yang besar di wilayah tersebut.
Sejarah Kesultanan Gowa-Tallo
Pada awalnya, Kesultanan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan yang terpisah, namun pada abad ke-16 kedua kerajaan tersebut bergabung menjadi Kesultanan Gowa-Tallo. Kesultanan ini didirikan oleh I Manriassa, seorang bangsawan dari kerajaan Luwu yang melarikan diri ke Gowa setelah terjadi perselisihan dengan raja Luwu.
Setelah bergabung, Kesultanan Gowa-Tallo menjadi semakin kuat dan memiliki wilayah kekuasaan yang luas. Selama abad ke-16 dan ke-17, Kesultanan Gowa-Tallo menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang penting di wilayah Sulawesi Selatan. Selain itu, Kesultanan Gowa-Tallo juga dikenal sebagai pusat seni dan kebudayaan di wilayah tersebut, dengan menghasilkan karya seni seperti senjata, ukiran, dan tekstil yang sangat dihargai.
Pada abad ke-17, Kesultanan Gowa-Tallo mengalami masa kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin. Ia memperkuat pertahanan Kesultanan Gowa-Tallo dengan membangun benteng-benteng di sekitar wilayah kekuasaannya. Selain itu, Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai salah satu tokoh pemberontak terbesar di Indonesia, karena ia berhasil melawan penjajahan Belanda selama hampir 10 tahun dalam perang yang dikenal sebagai Perang Diponegoro.
Pada awal abad ke-18, Kesultanan Gowa-Tallo mulai kehilangan kekuasaannya karena serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga dan kebijakan kolonial Belanda yang semakin memperketat kontrolnya di wilayah Sulawesi Selatan. Pada tahun 1905, Kesultanan Gowa-Tallo akhirnya resmi dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Budaya Kesultanan Gowa-Tallo
Kesultanan Gowa-Tallo memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam. Salah satu ciri khas budaya Kesultanan Gowa-Tallo adalah seni ukir yang sangat indah dan rumit. Seni ukir dari Kesultanan Gowa-Tallo dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti pada bangunan-bangunan bersejarah dan barang-barang seni.
Selain itu, Kesultanan Gowa-Tallo juga dikenal sebagai pusat produksi senjata tradisional Sulawesi Selatan yang sangat terkenal. Senjata-senjata tersebut antara lain keris, pedang, dan tombak yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Bukti peninggalan
Kesultanan Gowa-Tallo meninggalkan banyak peninggalan bersejarah dan budaya yang masih bisa dilihat dan dikunjungi hingga saat ini. Berikut ini adalah beberapa bukti peninggalan dari Kesultanan Gowa-Tallo:
- Benteng Somba Opu – Benteng ini dibangun pada abad ke-16 dan menjadi simbol kekuasaan Kesultanan Gowa-Tallo. Benteng ini memiliki tujuh pintu gerbang dan digunakan sebagai pusat pertahanan Kesultanan Gowa-Tallo. Saat ini, Benteng Somba Opu menjadi salah satu objek wisata yang terkenal di Makassar, Sulawesi Selatan.
- Museum La Galigo – Museum ini terletak di kompleks Benteng Somba Opu dan menyimpan koleksi bersejarah dan budaya dari Sulawesi Selatan, termasuk Kesultanan Gowa-Tallo. Di museum ini, pengunjung dapat melihat koleksi senjata tradisional, ukiran, dan tekstil dari Kesultanan Gowa-Tallo.
- Makam Raja-raja Gowa – Makam ini terletak di kompleks Pemakaman Kebon Pala, Makassar. Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir dari para raja dan bangsawan Kesultanan Gowa-Tallo, termasuk Sultan Hasanuddin.
- Keraton Somba Opu – Keraton ini dibangun pada abad ke-16 dan menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Gowa-Tallo. Meski bangunan aslinya telah hancur, namun situs ini masih bisa dikunjungi dan terdapat replika dari keraton tersebut.
- Senjata tradisional Sulawesi Selatan – Kesultanan Gowa-Tallo terkenal sebagai produsen senjata tradisional Sulawesi Selatan yang sangat terkenal. Senjata-senjata tersebut antara lain keris, pedang, dan tombak yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Saat ini, senjata-senjata tersebut masih diproduksi oleh para pandai besi di Sulawesi Selatan dan menjadi produk budaya yang sangat terkenal di Indonesia.
- Musik tradisional Sulawesi Selatan – Kesultanan Gowa-Tallo juga dikenal sebagai pusat produksi musik tradisional Sulawesi Selatan yang sangat terkenal, seperti musik gendang, gambus, dan kolintang. Musik-musik tersebut masih dipertunjukkan hingga saat ini dalam berbagai upacara adat dan acara budaya di Sulawesi Selatan.