Mozaik Islam
Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRIMemanfaatkan Waktu
Seorang muslim harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu-waktunya & menghabiskannya utk berbuat keta’atan kpd Allah Ta’ala, baik dalam bentuk shalat, tilawah al-Qur`an, berzikir, membaca buku-buku yg bermanfaat, menuntut ilmu, & disempurnakan dgn mencari sahabat yg shalih.
arena sesungguhnya seorang yg berhaji tidaklah meninggalkan negeri & keluarganya melainkan utk mengejar ganjaran & pahala, & ia berharap dpt pulang dgn memperoleh pengampunan dari Allah Ta’ala akan dosa-dosanya. Maka lazim baginya utk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yg utama ini di tempat-tempat yg suci dgn sebenar-benarnya.
Berhati-hati dari sikap menyia-nyiakan waktu dalam hal yg tdk berguna, & menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat & dosa sepanjang waktunya. Di tempat-tempat yg utama & waktu-waktu yg berharga menjadikan at-tabi’ah (mengikuti nabi) lbh besar lagi ganjarannya. Dan terkadang pelaksanaan ketaatan dpt terkontaminasi, berakibat berkurangnya pahala.
Memastikan kesungguhan pelaksana haji utk mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah Ta’ala, & merasakan keutamaan al-masya’ir (tempat-tempat penting dalam ibadah haji, pent.) & merenungkan nilai urgensinya. Lalu melaksanakan manasiknya dalam rangka pengagungan, penghormatan, kecintaan serta ketundukan kpd Allah Rabb sekalian alam. Dan tanda-tanda itu tercermin dgn melaksanakan syiar-syiar haji dgn penuh ketenangan & kenyamanan, serta memenuhi segala pengucapan & perbuatannya. Dan menghindari ketergesa-gesahan yg sering dialami oleh kebanyakan orang di zaman ini. Melatih dirinya utk bersabar dalam mena’ati Allah Ta’ala, maka sesungguhnya sikap ibadah yg semacam ini lbh berpeluang utk diterima & mendapatkan ganjaran yg lbh besar.
Penulis : Abdullah bin Shalih al-Fauzan