Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI
Etika/Adab
- Ceklah dgn baik nomor telepon yg akan anda hubungi sebelum anda menelpon agar anda tdk mengganggu orang yg sedang tidur atau mengganggu orang yg sedang sakit atau merisaukan orang lain.
- Pilihlah waktu yg tepat utk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan & keperluan, & mereka juga mempunyai waktu tidur & istirahat, waktu makan & bekerja. Readmore
Untuk orang yg berkunjung (menjenguk)
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, & mencari waktu yg tepat utk berkunjung, & hendaknya tdk menyusahkan si sakit, bahkan berupaya utk menghibur & membahagiakannya.
- Hendaknya mendekat kpd si sakit & menanyakan keadaan & penyakit yg dirasakannya, seperti mengatakan: “Bagaimana kamu rasakan keadaanmu?”. Sebagai-mana pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam. Readmore
- Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; “Aku tdk makan sedangkan aku menyandar”. (Hadis Riwayat: al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang 2 tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar & makan sambil menyungkur”. (Hadis Riwayat: Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).
- Tidak makan & minum dgn menggunakan bejana terbuat dari emas & perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “… & janganlah kamu minum dgn menggunakan bejana terbuat dari emas & perak, & jangan pula kamu makan dgn piring yg terbuat darinya, karena keduanya utk mereka (orang kafir) di dunia & utk kita di akhirat kelak”. (Muttafaq’alaih). Readmore
- Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak & harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu & juga terhadap anak-anak kamu & pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dgn waktu dimana Allah mengabulkan do`amu”. (Hadis Riwayat: Muslim).
- Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tdk berdo`a kpd yg tuli & tdk pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kpd Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat & Dia selalu menyertai kamu”. (Hadis Riwayat: Al-Bukhari). Readmore
- Hendaknya tdk menyentuh Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman yg artinya: “Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yg disucikan”. (Al-Waqi`ah: 79).
- Boleh bagi wanita haid & nifas membaca al-Qur’an dgn tdk menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yg lbh kuat, karena tdk ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam yg melarang hal tersebut. Readmore
- Berdo`a disaat masuk & keluar masjid. Disunatkan bagi orang yg masuk masjid mendahulukan kaki kanan, kemudian bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam lalu mengucapkan: “(Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu)”
- Dan bila keluar mendahulukan kaki kiri, lalu bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam kemudian membaca do`a: “(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon bagian dari karunia-Mu)”. (Hadis Riwayat: Muslim).
- Disunnatkan melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid bila telah masuk masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang di antara kamu masuk masjid hendaklah shalat 2 raka`at sebelum duduk”. (Muttafaq alaih). Readmore
- Hormati perasaan orang lain, tdk mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
- Jaga & perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter & akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yg sepantasnya.
- Berbaik sangkalah kpd orang lain & jangan memata-matai mereka.
- Memaafkan kekeliruan mereka & jangan mencari-cari kesalahan-kesalahannya, & tahanlah rasa benci terhadap mereka. Readmore
- Hendaknya percandaan itu adl benar tdk mengandung dusta. Dan hendaknya pecanda tdk mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Celakalah bagi orang yg berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang byk jdi tertawa. Celakalah baginya & celakalah“. (Hadis Riwayat: Ahmad & dinilai hasan oleh Al-Albani).
- Hendaknya percandaan tdk mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang di antara kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; & jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya kepadanya“. (Hadis Riwayat: Ahmad & Abu Daud; dinilai hasan oleh Al-Albani). Readmore
- Sebisa mungkin berusaha utk tdk memperuncing perselisihan, yaitu dgn cara menafsirkan
- Berusaha sebisa mungkin utk tdk mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yg dalam & difikirkan secara matang.
- Berlapang dada di dalam menerima kritikan yg ditujukan kpd anda atau catatan-catatang yg dialamatkan kpd anda.
- Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah & fitnah. Readmore
- Menghindari perdebatan & saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yg benar & menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku adl penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yg menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; & (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yg meninggalkan dusta sekalipun bercanda“. (Hadis Riwayat: Abu Daud & dinilai hasan oleh Al-Albani).
- Tenang dalam berbicara & tdk tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu ‘anha. telah menuturkan: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan sesuatu pembicaraan, sekiranya ada orang yg menghitungnya, niscaya ia dpt menghitungnya”. (Mutta-faq’alaih). Readmore